Menurut cerita rakyat, Flying Dutchman adalah nama kapal laut berhantu yang tidak pernah menemukan jalan pulang dalam usaha mengarungi 7 samudra selamanya. Beberapa sumber terpercaya menyebutkan bahwa pada abad 17 seorang kapten Belanda bernama Bernard Fokke (versi lain menyebut kapten Ramhout van Dam atau Hendrik van der Decken) mengarungi lautan dari Holland ke pulau Jawa dengan kecepatan luar biasa.Ia dicurigai meminta bandtuan iblis untuk mencapai kecepatan tadi. Kapten ini bersumpah tidak akan mundur akibat badai besar ketika ia bersama krunya berlayar menuju Cape of God Hope. Sumber lain menyampaikan munculnya penyakit berbahaya di kalangan penumpang kapal sehingga tidak diijinkan untuk mendarat dimana pun. Sejak itu seluruh awaknya dikutuk untuk berlayar mengarungi lautan untuk selamanya.Banyak saksi yang telah melihat kapal hantu ini. Pada tahun 1939 kapal ini terlihat di Mulkzenberg.
Pada tahun 1941 seklompok orang di pantai Glencairn menyaksikan kapal berlayar yang tiba - tiba lenyap ketika akan menubruk batu karang. Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh awak kapal laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942. Selama berabad - aba, legenda The Flying Dutchman menjadi sumber inspirasi para sastrawan dan novelis. Sejak tahun 1826 Edward Fitzball telah menulis novel The Pantom Ship (1837) yang diangkat dari pengalaman bertemu dengan kapal seram ini. Banyak pujangga terkenal seperti Washington Irving dan Sir Walter Scott juga tertarik mengangkat legenda ini. Istilah Flying Dutchman juga dipakai untuk julukan beberapa atlet sepakbola, terutama para pemain ternama asal Belanda. Ironisnya, bintang veteran negeri Orange, Dennis Bergkamp justru dikenal sebagai orang yang phobia atau takut untuk terbang, sehingga ia dijuluki The Non-Flying Dutchman.Menurut cerita rakyat, Flying Dutchman adalah nama kapal laut berhantu yang tidak pernah menemukan jalan pulang dalam usaha mengarungi 7 samudra selamanya. Beberapa sumber terpercaya menyebutkan bahwa pada abad 17 seorang kapten Belanda bernama Bernard Fokke (versi lain menyebut kapten Ramhout van Dam atau Hendrik van der Decken) mengarungi lautan dari Holland ke pulau Jawa dengan kecepatan luar biasa.Ia dicurigai meminta bandtuan iblis untuk mencapai kecepatan tadi. Kapten ini bersumpah tidak akan mundur akibat badai besar ketika ia bersama krunya berlayar menuju Cape of God Hope. Sumber lain menyampaikan munculnya penyakit berbahaya di kalangan penumpang kapal sehingga tidak diijinkan untuk mendarat dimana pun. Sejak itu seluruh awaknya dikutuk untuk berlayar mengarungi lautan untuk selamanya.Banyak saksi yang telah melihat kapal hantu ini. Pada tahun 1939 kapal ini terlihat di Mulkzenberg. Pada tahun 1941 seklompok orang di pantai Glencairn menyaksikan kapal berlayar yang tiba - tiba lenyap ketika akan menubruk batu karang. Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh awak kapal laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942. Selama berabad - aba, legenda The Flying Dutchman menjadi sumber inspirasi para sastrawan dan novelis. Sejak tahun 1826 Edward Fitzball telah menulis novel The Pantom Ship (1837) yang diangkat dari pengalaman bertemu dengan kapal seram ini. Banyak pujangga terkenal seperti Washington Irving dan Sir Walter Scott juga tertarik mengangkat legenda ini. Istilah Flying Dutchman juga dipakai untuk julukan beberapa atlet sepakbola, terutama para pemain ternama asal Belanda. Ironisnya, bintang veteran negeri Orange, Dennis Bergkamp justru dikenal sebagai orang yang phobia atau takut untuk terbang, sehingga ia dijuluki The Non-Flying Dutchman.
Kamis, 14 Agustus 2008
Flying Dutchman
Langganan:
Postingan (Atom)